BSIP Jabar Bersama Pemerintah Kab. Tasikmalaya Dorong Ekspor dengan Budidaya Manggis Terstandar
Tasikmaya - Kabupaten Tasikmalaya memiliki potensi lahan yang cocok untuk pertumbuhan dan pengembangan manggis. Iklim tropis, topografi, curah hujan yang cukup, dan kondisi tanah yang subur mendukung pertumbuhan manggis dengan baik. BSIP Jabar melaksanakan upaya untuk terus meningkatkan daya saing dan nilai tambah manggis di Jawa Barat melalui Bimbingan Teknis Budidaya Manggis Terstandar di aula BPP Tanjungjaya, Kamis (30/11/23).
"Pada tahun 2022, Kab. Tasikmalaya telah berhasil ekspor manggis mencapai 14.296 ton. Dengan adanya bimtek ini, kita dorong terus peningkatkan kualitas sehingga dapat meningkatkan daya saing, jadi harus distandarkan", ujar Sekretaris Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan Kab. Tasikmalaya Tatang Wahyudin.
Mewakili Kepala BSIP Jabar, Subkoor. KSPP Dr. Darojat menyampaikan untuk bisa tembus ekspor, kualitasnya harus baik memenuhi kualitas standar ekspor negara tujuan, "Kita akan standarkan budidayanya dengan penerapan Good Agricultural Practices (GAP) dan Standar Nasional Indonesia (SNI) Manggis", ujar Dr. Darojat dihadapan para peserta bimtek yang terdiri atas penyuluh dan petani Tanjungjaya.
Para petani selanjutnya dibekali materi GAP Praktik Budidaya Manggis yang Baik yang disampaikan oleh Dr. Tri Hastini. Mulai dari persiapan lahan, penyiapan benih, penanaman, pemangkasan, pemupukan, penyiangan, pengairan, pengendalian hama penyakit, panen, dan pascapanen sesuai dengan SOP dan GAP Budidaya Manggis.
Adapun materi yang kedua yaitu Standar Nasional Indonesia (SNI) 3211-2009 Manggis yang disampaikan oleh Taemi Fahmi, S.Pt. Standar ini menetapkan ketentuan tentang mutu, ukuran, toleransi, penampilan, pengemasan, pelabelan, rekomendasi, dan higienis pada buah manggis.
SNI pada manggis merupakan suatu pengakuan bahwa barang yang dihasilkan diproduksi melalui tahapan standardisasi dan berfungsi sebagai jaminan mutu terutama pada saat dilakukan pemasaran ke luar negeri.