ICARE Jabar : Prokseta, Produksi Kentang Sepanjang Tahun
Garut - Jangan lagi khawatir tentang pasokan kentang setiap musim! ICARE Jabar memperkenalkan Prokseta, Solusi Produksi Kentang Sepanjang Tahun!
Terkait Program Integrated Corporation of Agricultural Resources Empowerment (ICARE) yang dicanangkan oleh Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) di bawah Kementerian Pertanian, Jawa Barat dipilih sebagai salah satu dari 9 provinsi di Indonesia untuk menjalankan program ini.
Kolaborasi dengan Bank Dunia, program ini bertujuan memajukan pengelolaan kawasan dan rantai nilai komoditas pertanian dengan pendekatan yang berkelanjutan dan inklusif melalui koperasi petani.
Salah satu lokasi pelaksanaan program ICARE di Provinsi Jawa Barat adalah Kabupaten Garut, yang salah satunya fokus pada pengembangan komoditas kentang. Kabupaten Garut dikenal sebagai produsen kentang yang penting untuk industri pengolahan.
Beberapa kecamatan di wilayah ini, seperti Pasirwangi, Cikajang, Cisurupan, Sukaresmi, dan Cigedug, menjadi pusat produksi kentang. Namun, setelah penelitian oleh BPSIP Jawa Barat sebagai pelaksana program ICARE, ditemukan bahwa petani kentang di wilayah-wilayah ini menghadapi berbagai tantangan.
Ini termasuk aspek-aspek seperti teknik budi daya, panen, pasca panen, serta infrastruktur produksi. Petani kentang di Kabupaten Garut juga mengalami kendala dalam pemasaran produk mereka.
Untuk mengatasi permasalahan ini, BPSIP Jawa Barat telah merancang solusi alternatif yang disebut Produksi Kentang Sepanjang Tahun (PROKSETA).
Program PROKSETA adalah inisiatif unggulan ICARE Jawa Barat yang bertujuan untuk meningkatkan produksi dan produktivitas kentang di Kabupaten Garut. Program ini juga berusaha mengatasi permasalahan seperti fluktuasi harga yang sering terjadi akibat over supply pada musim panen hujan dan kelangkaan pada musim kemarau.
Untuk mencapai tujuannya, PROKSETA mengelola pola tanam sepanjang tahun dengan penerapan standar Good Agricultural Practices (GAP) dan Good Handling Practices (GHP). Selain itu, program ini fokus pada penerapan sapta usaha tani dan pengaturan jadwal tanam yang merata di seluruh lahan petani peserta program ICARE. Semua upaya ini dilakukan untuk menciptakan stabilitas dalam produksi dan harga kentang di wilayah tersebut.
Sapta Usaha Tani
Penerapan Sapta Usaha Tani adalah kunci keberhasilan PROKSETA. Sapta usaha tani adalah langkah kunci untuk mencapai hasil maksimal dalam usaha budidaya.
Namun, ada dua aspek penting yang tak boleh diabaikan, yaitu Praktik Pertanian yang Baik (Good Agricultural Practices/GAP) dan Praktik Penanganan yang Baik (Good Handling Practices/GHP).
Penerapan Sapta Usaha Tani dalam PROKSETA ini memastikan pendekatan holistik untuk budidaya kentang yang mengoptimalkan hasil dan keberlanjutan. Penerapan Sapta Usaha Tani dalam PROKSETA di lapangan melibatkan langkah-langkah kunci berikut:
1. Pilih Benih Berkualitas : Untuk hasil panen optimal, benih kentang berkualitas tinggi dengan sifat unggul seperti potensi hasil tinggi dan ketahanan terhadap hama dan penyakit sangat penting.
2. Persiapan Lahan : Tanah perlu digemburkan agar tidak padat dan siap digunakan untuk budidaya kentang.
3. Pengelolaan Air dan Pemetaan Lahan : Mengatur irigasi menjadi kunci, terutama saat musim kemarau. Pemetaan lahan dengan sumber air yang memadai adalah faktor penting.
4. Pemupukan yang Tepat: Pemupukan harus disesuaikan dengan kebutuhan tanaman. Analisis tanah sebelumnya penting, dan penggunaan pupuk organik seperti kotoran domba dapat membantu memperbaiki kesuburan tanah.
5. Kendalikan Hama dan Penyakit : Pengendalian Hama Penyakit Tanaman (HPT) harus dilakukan secara berkelanjutan dengan prinsip Lima Tepat.
6. Pascapanen dan Pengolahan : Panen kentang perlu dilakukan dengan cuaca yang cerah dan kering. Proses pascapanen meliputi pencucian, pemilihan, pengkelasan, pengemasan, dan penyimpanan. Kentang juga dapat diolah menjadi produk seperti keripik, tepung, atau kentang goreng.
7. Pemasaran Hasil Panen : Hasil panen dapat dipasarkan melalui berbagai saluran, termasuk supermarket, pasar tradisional, dan home industry untuk produk kentang olahan.
Pengaturan Jadwal Tanam
Kunci lain dari PROKSETA ada pada pengaturan jadwal tanam. Pengaturan jadwal tanam memiliki tujuan utama untuk menjaga ketersediaan pasokan kentang sepanjang tahun di lokasi Program ICARE.
Kuantitas dan kualitas produksi perlu dijaga agar target produksi yang harus dihasilkan dapat tercapai dan terpenuhi sesuai kebutuhan pasar.
Kedepan, agar program ini terus berjalan maka dibutuhkan banyak dukungan dari berbagai pihak. Dukungan paling utama adalah dari pemerintah daerah setempat untuk terus mengawal kegiatan ini.
Jika kegiatan ini dapat diaplikasikan oleh sebagian besar petani di Kabupaten Garut maka bukan hal yang tidak mungkin akan dapat mendukung program swasembada pangan nasional dan Indonesia menjadi lumbung pangan dunia tahun 2045.
Sumber: TABLOIDSINARTANI.COM