
Panen Inpari 37 di Kuningan, BRMP Jabar Dorong Kemandirian Benih di Jawa Barat
Kuningan, 10 April 2024 — Upaya untuk memperkuat ketahanan pangan nasional dan kemandirian benih terus digaungkan melalui berbagai langkah nyata. Salah satunya terlihat dalam kegiatan panen demplot perbenihan padi varietas unggul Inpari 37 seluas 1 hektar yang digelar di Kabupaten Kuningan. Panen ini menjadi bagian dari kolaborasi antara Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Kuningan dan Badan Perakitan dan Modernisasi Pertanian (BRMP) Jawa Barat, yang turut hadir secara langsung sebagai bentuk dukungan penuh terhadap kemajuan pertanian daerah.
Kehadiran Kepala BRMP Jawa Barat, Dr. Rustan Massinai, di lokasi panen menegaskan pentingnya peran sinergi antarwilayah dalam menciptakan sistem pertanian nasional yang tangguh.
“Kami datang ke Kuningan bukan hanya untuk menyaksikan panen, tapi untuk memberi dukungan langsung. Jawa Barat punya tanggung jawab besar sebagai lumbung benih nasional. Jika kita tidak menanam, Indonesia bisa tiarap,” tegasnya.
Ia juga menjelaskan bahwa hingga saat ini, BRMP Jawa Barat telah menyalurkan 42 ton benih unggul varietas Inpari 36, 37, 48, hingga Respati ke 27 kabupaten/kota di Indonesia. Kegiatan ini, menurutnya, bukan hanya menyuplai benih, tapi juga menggerakkan semangat dan harapan petani di seluruh negeri.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Kuningan, Dr. Wahyu Hidayah, M.Si, menyampaikan apresiasinya atas dukungan BRMP Jawa Barat. Ia menekankan bahwa transformasi pertanian harus dimulai dari desa dengan menghadirkan teknologi, alat pertanian modern, dan akses benih unggul.
“Kami ingin setiap desa punya traktor dan teknologi pertanian. Jika petani diberi alat dan ilmu, mereka bisa naik kelas — dari bertahan hidup menjadi sejahtera,” ujar Dr. Wahyu. Ia juga mendorong implementasi harga gabah sesuai kebijakan Presiden saat panen raya di Majalengka, yaitu Rp6.500 per kilogram, sebagai bentuk perlindungan terhadap kesejahteraan petani.
Panen ini juga menjadi sarana untuk mengevaluasi pendekatan budidaya. Hasil ubinan menunjukkan produktivitas mencapai 5,7 ton per hektar dengan metode full kimia, membuka peluang peralihan bertahap ke sistem semi-organik yang lebih berkelanjutan.
Lebih dari sekadar seremoni panen, kehadiran BRMP Jawa Barat di Kuningan mempertegas komitmen bahwa modernisasi pertanian dan kemandirian benih harus dibangun bersama—dari pusat hingga desa, dari sawah hingga kebijakan.