Sawah di Indramayu Jadi Pilot Project Pertanian Organik, Petani Mulai Bergerak Aplikasikan Pupuk AGN
Indramayu – Petani antusias memulai pilot project pertanian organik seluas 962 ha di Kecamatan Widasari, Kabupaten Indramayu. Sebagai tindak lanjut pertemuan sebelumnya, dilakukan monitoring awal pelaksanaan dem area pupuk organik Amonisan Gold Nutrisi (AGN). Hadir pada kegiatan monitoring Kepala BSIP Jawa Barat, pihak managemen AGN, penyuluh, UPTD serta tokoh tani.
Sebanyak 477 petani yang terdiri atas 3 desa yaitu Ujung Jaya, Ujung Aris dan Ujung Pendok Jaya seluas 962 ha mulai bergerak melaksanakan pengujian pupuk organik AGN. Saat ini petani yang sudah semai dan tanam telah mengaplikasikan produk tersebut didampingi oleh tim pendamping dari AGN.
Dem area pupuk AGN merupakan bukti dukungan terhadap rancangan Perda Jabar tentang pertanian organik atau pertanian ramah lingkungan yang bertujuan untuk mengembalikan kesehatan tanah sawah. Sejalan dengan hal tersebut, BSIP Jabar sedang melaksanakan pendampingan terhadap penerapan standar budidaya padi sesuai IndoGAP, dan Kecamatan Widasari merupakan lokasi yang ditargetkan sebagai lokasi pengembangan yang diharapkan ke depan dapat disertifikasi sebagai wilayah pelaksana IndoGAP.
Pendampingan terhadap pelaksanaan dem area 1000 ha dilaksanakan secara berkolaborasi antara BSIP Jabar, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Indramayu, dan PT CIN Korea Nusantara Indonesia. Pendampingan dan pengawalan dilapangan diupayakan dengan baik untuk memastikan teknologi ini dapat dilakukan secara tepat di lapangan.